Senin, 27 November 2017

Busuk yang Harum



Bidang-bidang yang tidak seharusnya dibisniskan adalah pendidikan, keagamaan, kesehatan.keadilan, dan masih ada yang lain. Jika dibisniskan itu akan menjadi busuk.
Tetapi hal yang busuk tapi tidak berbau busuk adalah kebusukan itu sendiri yakni bisnis.

Hasil gambar untuk busuk

Kita ambil contoh: Kesehatan yang busuk.
-Lingkaran hitam antara: Dokter, Laboraturium, Obat.... Ini sebuah hal yang luar biasa... kelam....
Di keluarga kami telah mengalami beberapa pengalaman pahit masuk di lingkaran ini...
Yang terakhir seminggu yang lalu... (berikut kronologinya) ini dari mata kami (pasien)
- permasalah utama: anak 2 tahun yang beratnya sulit naik. Dibawa ke faskes 1, dokter merujuk.. Kami meilih rumah sakit yang 'citranya' baik dan berkelas..
- di faskes 2, dokter Sp. A menyarankan melakukan serangkaian tes (darah, urine, thorax, dan lain-lain). Hasilnya everything is ok, but she have bakteri on her urine. Dirujuk lagi, sekarang ke dokter ginjal anak (beda RS).
- Diberilah antibiotik selama 1 bulan (yang setiap minum obatnya, ada adegan nangis, dicekoki, dan mirisnya.. sang anak sampai berkata 'kenapa aku terus minum obat?' sehari minum 3 kali)  
- Tiap seminggu 1 kali tes urine, aku g tau gmn proses di RS nya...(pasti tidak mudah)
- Karena menurut hasil lab dan dokter bakteri tak kunjung hilang (katanya bisa membahayakan ginjal, bahkan bisa gagal ginjal), maka sang anak diputuskan untuk opname.. W.O.W.
- Datang ke RS tempat dokter Sp.A yang pertama.. masuk UGD, dipasang jarum (untuk menyuntikkan antibiotik) rasanya sakit, bahkan kita yang dewasa saja kadang g bisa menahannya...
- masuk ruang (ruangan Oke, karena memang RS ini 'membidik' kelas menengah atas. (kondisi saat masuk RS: ceria 100%, semangat 100%, cerewet 100%, selera makan 100% oke, dari luar kelihatan sangat sehat dan baik-baik saja)
- dokter Sp.A kedua tetap melakukan kunjungan (walau beda RS), tapi dibantu dokter Sp.A yang awal. Dan dokter ke2 mengharuskan untuk opname min 1 minggu... W.O.W......
- Selama 7 hari (sehari 3 kali, disuntik antibiotik lewat jarum ditangan), artinya nangis 1 hari 3 kali + nangis minta jalan2 karena dia sangat bosan di dalam kamar yang ukurannya sekitar 2,5 x 2,5 m2.
- beberapa hari sekali selalu dilakukan tes urine, kadang USG... dan singkat cerita hasil lab RS ini berbeda dengan 2 lab lain.. Sejujurnya kadang kami kurang percaya, jadi kami melakukan tes di tempat lain. Dan hasil yang beda ini mengejutkan, bahaya adalah Sp.A ke 1 g terlalu ngerti penyakit ini dan Sp.A ke 2 hanya mengacu lab saja dan 1 indikator aja.. tidak dianalisis menyeluruh, bahkan kadang dokter ini lupa... (dari sini bisa ditebak dunk... siapa yang menjadi korban?). dan  yang sampai skrg belum bisa dibayangkan adalah after efect dari antibiotik 1 bulan + 7 hari serta traumanya... 
- Dan di hari ke-7 adu mulut antara perawat dan orang tuanya  terjadi hebat dan panjang... kami bersikeras untuk memulangkan sang anak yang ternyata dari perbedaan itu (sang anak nggak sakit separah itu.. dan menurut pendapat ahli patologi klinik g perlu dikasi antibiotik itu...)
- dokter ke 1, sudah 2 hari nggak datang dan sampai hari kepulangannya.... dia istilah bahasa Jawa Timurnya: jancuki!!  antara 2 Sp.A itu saling lempar tanggung jawab, yang satu kekeh pasien nggak boleh pulang (melihat hasil lab dari RSnya yang sepertinya kebenaran hasilnya perlu dipertanyakan, yang satu mbulet juga dan melempar tanggung jawab ke dokter satunya....
- cerita ini hanya 1 dari berbagai pengalaman pahit yang sudah kami lalui....

*maaf karena berkata kasar, tapi kami berdosa untuk apa yang sudah dialami oleh anak umur 2 tahun ini..

Kami minta maaf nak... kadang orang dewasa ada benarnya karena memiliki berbagai pengalaman, tapi mereka tetaplah manusia yang tidak sempurna dan selalu melakukan kesalahan.. apalagi dalam mengambil keputusan-keputusan yang sulit...

Kebaikan

Kebaikan belum tentu menjadi baik... jika..... 
Kebaikan itu hanya 'one way'....  hanya 1 orang saja yang ingin memberi / hanya 1 orang saja yang ingin menerima..
Dan pada akhirnya semua menjadi sia-sia...

Kalau kejahatan memang biasa dilakukan 'one way'... hanya ada 1 yang melakukan kejahatan dan 1 orang menjadi korban... itu hal yang lebih jelas.